Rabu, 04 Agustus 2010

Mendeteksi autism pada Anak-anak dengan Urine Test

Mendeteksi anak-anak dengan autisme tidaklah mudah. Anak itu harus lulus tes psikologi panjang mulai dari interaksi sosial, komunikasi, keterampilan dan uji fisik.
Namun segera, deteksi anak autis dapat dilakukan dengan cara sederhana dengan hanya beberapa tetes tes urine seperti uji kehamilan.
Para ilmuwan sekarang meningkatkan penggunaan tes urine untuk mendeteksi anak autis yang diharapkan dapat diterapkan secara luas pada tahun 2015. Dari tes ini dapat diketahui kondisi anak dipengaruhi oleh autisme atau tidak.

Penelitian dilakukan oleh para ilmuwan dari Imperial College London dan University of South Australia, ini merupakan terobosan baru untuk membantu diagnosis autisme dengan cara yang mudah.
Selain itu, gejala autisme telah muncul sejak anak lahir. Dengan diagnosis dini, pengobatan anak autis dapat dilakukan lebih awal sehingga orangtua dapat lebih responsif untuk menyembuhkan anak mereka.
Profesor Jeremy Nicholson dari Imperial College London, mengatakan urin anak-anak autis mengandung bahan kimia yang berbeda. Temuan, disebut 'sidik jari metabolik kencing' yang telah dilaporkan dalam Journal of Proteome Research.
Peneliti menemukan ada tiga kelompok sidik jari kimia yang berbeda.yaitu
  1. Anak-anak tidak autistik tapi punya saudara dengan autisme, 
  2. Anak-anak tanpa keluarga anak autis dan 
  3. orang-orang yang autistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan autisme memiliki bakteri yang berbeda dalam usus daripada yang lain.
Orang dengan autisme sering mengalami masalah pencernaan dari bakteri berbeda dalam usus. Para ilmuwan mengatakan pemahaman tentang bakteri ini dapat membantu untuk mengatasi masalah pencernaan pengobatan pada anak autis.

Para ilmuwan menyarankan perlunya pemahaman baru tentang bakteri karena dapat membantu mengembangkan pengobatan untuk masalah pencernaan pada anak autis.
"Kami berharap temuan ini akan menjadi cara untuk membuat tes urine sederhana untuk mendiagnosa autisme pada usia dini," kata Profesor Jeremy Nicholson, kepala Departemen Bedah dan Kanker pada Imperial College London sebagaimana dilaporkan oleh FoxNews.

Sekitar 88 persen anak-anak dengan autisme memiliki kondisi rusak atau usus yang dikenal sebagai colistic autistik. Hal ini menunjukkan bahwa masalah anak autis tidak hanya di kepala tetapi juga di bagian-bagian dari gangguan pencernaan.
Ada tiga masalah utama dari autisme yaitu otak, racun dan fungsi pencernaan. Oleh karena itu tidak ada obat instan untuk anak-anak dengan autisme, dan dibutuhkan kesabaran dan waktu yang lama untuk perawatan.

Tidak ada komentar: